TribunKSN - Vietnam siap melonggarkan kebijakan jaga jarak setelah melaporkan tidak ada kasus baru virus corona selama enam hari berturut-turut.

Pemerintah mengatakan pertokoan dan bidang usaha lainnya diizinkan untuk mulai dibuka kembali.

Seperti dikutip dari AFP, pada Kamis (23/4), sejumlah kafe di ibu kota sudah mulai membuka pelayanan, meski jalanan masih cukup sepi.

Vietnam adalah negara pertama yang melarang penerbangan ke dan dari China. Di awal Februari, mereka telah melakukan karantina satu desa dengan 10 ribu penduduk. Pemerintah juga aktif melakukan pelacakan persebaran virus ini secara masif.

Untuk mencegah penyebaran Covid-19, semua orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif dipanggil oleh pejabat setempat untuk dilakukan pemeriksaan. 

Lebih dari 18.600 orang di Vietnam telah dipantau dan beberapa diisolasi sejak awal Februari lalu.

Sebanyak 206.253 orang di antaranya juga sudah menjalani pemeriksaan kesehatan.

 Pejabat kesehatan di Pusat Operasi Darurat Vietnam (EOC), Tran Dac Phu, menyebut pemeriksaan terhadap orang-orang yang menjadi suspect lebih efektif dibandingkan dengan tes massal, apalagi bagi negara-negara yang sumber dayanya kurang mumpuni.

Hingga hari ini Vietnam hanya mencatatkan 268 kasus positif Corona, jumlah pasien sembuh sebanyak 224 orang, dan tidak terdapat laporan kematian sejauh ini.

Untuk memperbanyak personel, pemerintah turut menerjunkan mahasiswa kedokteran, serta pensiunan dokter dan perawat dalam memerangi wabah corona.

Seorang warga Hanoi berusia 72 tahun menceritakan bagaimana ia bersama sekelompok orang lainnya ditugaskan untuk menangani orang-orang yang dicurigai terinfeksi virus corona.

"Kami pergi ke setiap gang dan mengetuk setiap pintu (rumah). Kami mendapat arahan dari pemerintah bahwa 'memerangi pandemi sama seperti memerangi musuh,," kata Nguyen Trinh Thang kepada AFP.

Direktur Regional Organisasi Kesehatan Pasifik Takeshi Kasai, menyebut keberhasilan Vietnam dalam meyakinkan masyarakat untuk bekerja sama adalah kunci utama.

Saat ini, hampir tidak ada penerbangan internasional yang tiba di Vietnam dan negara itu sudah memberlakukan sebagian lockdown sejak awal April lalu. Jalanan di Hanoi yang biasanya dipenuhi turis dan pedagang kaki lima pun terlihat nyaris sepi.

Hingga Kamis sore, virus corona telah menginfeksi 2.645.784 orang di lebih dari 200 negara. Sebanyak 723.196 di antaranya dinyatakan sembuh, dan 184.326 meninggal dunia.