TribunKSN - Stres karena pandemi virus corona (covid-19) seorang pria warga negara asing di Thailand melempar istrinya dari lantai delapan sebuah rumah susun di Kota Rayong, Thailand, pada Kamis (28/4).

Kejadian tersebut berawal dari cekcok antara Dave Micthell, warga negara Inggris 46 tahun dengan sang istri. Kesal dengan istrinya, dia langsung melempar korban dari balkon apartemen hingga meluncur ke bawah.

Asia One melaporkan, korban masih selamat karena sempat terjatuh di kanopi salah satu balkon di rumah susun tersebut sebelum jatuh ke pelataran. Meski demikian, korban yang diketahui bernama Sukanda, 56 tahun, mengalami retak tulang pinggul dan dislokasi di bagian lengan.

Petugas kepolisian dan petugas paramedis datang ke lokasi tak lama setelah kejadian. Korban saat itu masih tergeletak di pelataran flat sembari teriak kesakitan dan mengadu bahwa suaminya sendiri yang melemparnya dari lantai delapan.

Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Ban Chang untuk mendapatkan perawatan intensif atas cederanya.

Sementara itu, Mitchell langsung mengunci pintu flat saat sejumlah petugas kepolisian Distrik Rayong mencoba masuk. Dari rekaman video salah satu stasiun televisi setempat, Mitchell sempat tampak merapalkan doa-doa di balkon sembari merapatkan kedua telapak tangan.

Butuh dua jam bagi pihak kepolisian bernegosiasi dengan sang pelaku agar bisa masuk ke dalam unit flat tersebut. Mitchell kemudian langsung digiring ke kantor polisi setempat untuk dimintai keterangan.

Berdasarkan laporan media-media lokal Thailand, petugas kepolisian juga mengamankan satu gunting di lantai unit flatnya sebagai barang bukti kekerasan tersebut.

Mitchell mengaku kepada petugas kepolisian, stres karena pesawatnya ke Inggris dibatalkan lantaran darurat pandemi covid-19.

Dia juga mengungkapkan tidak bisa mengatasi tekanan karena tidak keluar flat selama masa karantina mandiri sebulan lebih. Pihak kepolisian pun akan menjatuhkan pasal tindak kekerasan terhadap Mitchell.

Dilaporkan pula sejak pemberlakuan lockdown di Thailand, merebak kasus warga di negara itu bunuh diri karena dampak pandemi virus corona.