TribunKSN - Presiden China Xi Jinping disebut mengirim surat kepada Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un untuk menawarkan bantuan demi melawan virus corona.

Menurut kantor berita pemerintah China, Xinhua, surat itu dilayangkan kepada Kim hari ini (9/5), seperti dikutip TribunKSN.

"China bersedia untuk memperkuat kerja sama anti-pandemi sesuai kebutuhan pemerintah Korea Utara. Kerja sama ini diyakini dapat mengakhiri pandemi virus corona," tulis kantor berita Xinhua.

Jumat kemarin, kantor berita pemerintah Korut, KCNA melaporkan bahwa Kim Jong-un mengirim pesan verbal kepada Xi Jinping atas keberhasilan melawan virus corona.

Seperti dikutip dari AFP, kantor berita Korut itu tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan "pesan verbal," dan tidak jelas apakah Kim dan Xi telah berbicara secara langsung.

Namun KCNA menyebut pesan itu ada kaitannya dengan keberhasilan China dalam perang melawan virus corona. Kim memberikan salam hangat kepada Xi.

Pemerintah Korea Utara sebelumnya menyatakan akan memperketat kebijakan isolasi bagi seluruh warga dan diplomat.

Di samping itu, pemerintah Korea Utara juga mengatakan akan meningkatkan upaya disinfeksi untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Hal tersebut diputuskan usai Kim Jon Un melakukan pertemuan dengan sejumlah petinggi negara.

"Epidemi virus corona yang telah menginfeksi lebih dari 1,7 juta di seluruh dunia, telah menjadi bencana besar yang mengancam seluruh umat manusia," tulis KCNA.

"Kondisi seperti ini dapat menghambat kemajuan kita, tetapi pengendalian anti-pandemi masih sangat stabil. Kebijakan menyerukan pemeriksaan ketat dan menyeluruh ini untuk melindungi keselamatan warga Korea Utara."

Sejak virus corona menyebar pada Januari 2020, Korut dengan sigap menutup perbatasan dengan China dan memberlakukan tindakan pengamanan yang ketat.

Hanya saja, meski virus SARS-Cov-2 telah menginfeksi jutaan orang di lebih dari 200 negara, hingga kini Korut tetap berkeras negaranya masih terbebas dari virus corona.

Meski begitu, para ahli meragukan laporan Korut dan mengatakan jika negara tersebut memiliki sistem fasilitas kesehatan yang kurang memadai sehingga rentan terinfeksi virus corona.

Para ahli juga beranggapan jika pemerintah Korut sengaja menutupi jumlah warganya yang terinfeksi Covid-19.