TribunKSN - Kondisi seorang putri Kerajaan Arab Saudi, Putri Basmah binti Saud (56), yang dipenjara tanpa sangkaan apapun kini menjadi sorotan di tengah merebaknya wabah virus corona.

Seperti dilansir AFP, Rabu (6/5), Saudi dilaporkan menolak permohonan banding diajukan Basmah. Dia disebut menghilang dari pantauan masyarakat sejak Maret 2019.

Basmah dikenal sebagai aktivis perempuan dan aktivitasnya dianggap bertentangan dengan kerajaan.

Melalui akun Twitter, Basmah menyatakan diculik dan dipenjara bersama anak perempuannya yang berusia 28 tahun, Suhoud al-Sharif. Dia meminta bantuan kepada Raja Salman dan Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman untuk membebaskannya.

Diduga Basmah ditahan di penjara Al-Ha'ir. Penjara itu dikenal sebagai tempat untuk menahan napi terorisme dan tahanan politik.

Kemunculan surat tersebut tidak lazim karena kehidupan para anggota kerajaan sangat rahasia. Hal itu menimbulkan kekhawatiran tentang kondisi Basmah di penjara di tengah ancaman penyebaran wabah virus corona.

Meski begitu, beberapa jam kemudian cuitan itu mendadak hilang karena dihapus. Menurut sumber AFP, akun Twitter tersebut sudah diretas oleh pihak tertentu di Arab Saudi.

"Sejak cuitan itu muncul, tidak ada lagi kontak, tidak diketahui lagi keberadaan putri atau Suhoud. Tidak ada lagi telepon," kata sumber tersebut.

Sepekan sebelum menghilang, Suhoud mengabarkan kepada keluarganya bahwa pengelola penjara menyatakan mendeteksi ada kasus virus corona di antara narapidana.

Menurut pengakuan sipir, ada sejumlah napi di penjara Al-Ha'ir yang positif virus corona.

Sampai saat ini tercatat ada lebih dari 25 ribu kasus positif virus corona di seluruh Saudi. Pemerintah setempat belum memberikan tanggapan terkait kondisi Putri Basmah.

Basmah dilaporkan ditangkap pada Maret 2019 di kediamannya di Jeddah, ketika hendak berangkat untuk berobat ke Swiss menggunakan jet pribadi. Saat itu sejumlah lelaki yang mengaku bekerja untuk raja menjemputnya.

Mereka mengatakan Basmah diminta hadir dalam rapat tertutup dengan kerajaan. Namun, Suhoud memutuskan mendampingi ibunya. Ternyata mereka langsung dibawa ke penjara Al-Ha'ir.

Keluarga Putri Basmah mengatakan penangkapan itu diduga karena dia kerap mengkritik tentang kekerasan terhadap perempuan dan penyalahgunaan kekuasaan di Saudi.

Selain itu, Basmah yang merupakan anak bungsu mendiang Raja Saud bin Abdulaziz dikenal dekat dengan mantan putra mahkota, Pangeran Muhammad bin Nayef.

Nayef dan saudaranya, Pangeran Ahmed, ditahan sejak Maret karena dituduh hendak makar.

Putri Basmah juga dilaporkan mengalami gangguan kesehatan, yakni osteoporosis dan pencernaan. Keluarganya melaporkan sudah meminta pengobatan di dalam penjara, tetapi ditolak.