TribunKSN - Sebanyak 24 orang meninggal akibat terjangan topan Amphan yang menghantam sejumlah daerah di pesisir pantai India serta Bangladesh.

Seperti dilansir Associated Press, Jumat (22/5), sebanyak 10 orang di kawasan pesisir Bangladesh akibat terjangan topan.

Sedangkan 12 penduduk di negara bagian West Bengal serta dua orang penduduk di negara bagian Odisha, India, meninggal akibat terjangan topan tersebut.

Para korban meninggal sebagian besar disebabkan oleh tertimpa tembok bangunan atau pohon, serta tenggelam.

Topan itu juga merusak banyak bangunan di pesisir India dan Bangladesh. Atap rumah para penduduk hancur terbawa angin.

Derasnya gelombang laut juga merusak jembatan dan memutus jaringan listrik.

Topan Amphan dengan skala kekuatan kategori tiga memiliki kecepatan 170 kilometer per jam (kpj), dan meningkat menjadi 190 kpj ketika sampai di daratan sejak Rabu lalu.

Topan tersebut pertama kali menghantam darat di dekat kawasan resor tepi laut Digha di West Bengal, India, dan Pulauy Hatiya, Bangladesh.

Titik pusat badai diperkirakan akan melewati kawasan hutan bakau terbesar di dunia yang terletak di Sunderbans, Bangladesh.

Meski kekuatan badai semakin lemah setelah melewati Bangladesh, tetapi topan tersebut mendorong gelombang air laut hingga sejauh 25 kilometer ke daratan.

Sejumlah daerah di India, termasuk kota Kolkata, digenangi banjir.

Sebuah sekolah di daerah Howrah, yang terletak di pinggiran Kolkata, rusak karena atap bangunan tersapu angin topan. Sejumlah pohon kelapa juga terlihat disambar petir.

Sejumlah ruas jalan hingga kawasan pemukiman di kota itu tergenang banjir.

Sinyal telepon seluler di Kolkata putus sejak Rabu lalu. Para penduduk mengeluh kesulitan karena tidak tahu informasi kemana harus mengungsi dan mendapatkan bantuan.

Bangladesh sudah mengevakuasi 2.4 juta penduduk akibat badai.

Sedangkan di India, pemerintah negara bagian West Bengal dan Odisha mengungsikan sementara 448.486 penduduk.

Bencana alam ini semakin mempersulit pemerintah India dan Bangladesh karena mereka juga tengah menghadapi pandemi virus corona.